Wednesday, October 27, 2010

PROSES PROGRAM MAGANG KELOMPOK 44 (ORYZA SATIVA)


PROSES PROGRAM MAGANG KELOMPOK 44 (ORYZA SATIVA)
  1. Kami tidak menghasilkan dalam technopreneur selama magang.
  2. Yang telah kami ajarkan selama magang adalah membuat game dengan RPG Maker XP pada siswa dan guru serta Learning Management System dengan Moodle kepada guru. Hasilnya murid-murid yang ikut pelatihan RPG Maker XP dapat membuat game edukasi dan beberapa murid dapat membuat game dengan addons seperti UMS (Universal Message System), sedangkan pelatihan LMS untuk guru-guru kurang berhasil, hal ini disebabkan selain waktu yang terbatas dan selalu bentrok dengan  adanya kegiatan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) yang diadakan di sekolah tempat magang kami tersebut.
  3. Tanggapan pihak sekolah selama proses magang sangat menyambut dengan baik, terutama guru-guru TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
  4. Program magang ini kurang berperan di sekolah tempat kami magang, karena SMP Negeri 1 Ciparay kurang tersedianya fasilitas yang mendukung pelaksanaan program tersebut. Jadi kami mencoba memberikan pelatihan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada.
  5. Siswa-siswa disana sangat antusias untuk mempelajari RPG Maker XP tersebut, ini terbukti dari siswa-siswa tersebut bahkan mau bertanya via SMS (Short Message System) kepada anggota-anggota kelompok kami. Demikian juga guru-guru disana, mereka sangat antusias terbukti dari banyaknya guru yang datang pada saat latihan LMS walaupun banyak kendala seperti komputer-komputer yang rusak dan tidak adanya proyektor.
  6. Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut kami mempersiapkan laboratorium TIK agar dapat dimanfaatkan se-optimal mungkin. Cara-caranya antara lain memperbaiki komputer yang terdapat di laboratorium tersebut dan kami mengangkat laptop untuk menggantikan proyektor.
  7. Dalam kegiatan KBM selama melaksanakan magang semua anggota kelompok berperan aktif dan saling bantu membantu karena kami saling menyempurnakan, ada anggota yang berpengalaman dalam mengajar,  ada anggota yang mahir dalam materi dan lain sebagainya. Kami saling membagi dan menutupi kekurangan dari anggota lain.
  8. Dalam proses magang, kami menggunakan strategi mengelompokkan siswa beranggotakan 3 orang untuk mengatasi keterbatasan komputer yang ada. Untuk tugas kami mengelompokkan 5 orang untuk satu kelompok, hal ini dilakukan untuk mengatasi siswa yang tidak memiliki komputer ataupun laptop di rumahnya dan membantu penyebaran pengetahuan yang ditangkap dalam PBM (Proses Belajar Mengajar).
  9. Materi yang paling disenangi dalam proses magang adalah RPG Maker XP dan LMS tentunya. Pada awalnya kami telah menawarkan pembuatan animasi 3 dimensi menggunakan Blender dan pembuatan game mobile dengan Java, tetapi keterbatasan kemampuan komputer dan pertimbangan terhadap kenyataan bahwa siswa dan guru-guru disana belum mengenal dasar-dasar pemograman memaksa pihak sekolah untuk membatalkan niat kami untuk mengajarkan kedua materi tersebut.
  10. Produk dari kegiatan magang kami adalah game buatan siswa, berikut kami lampirkan game-game tersebut.
  11. Menurut kami kegiatan magang ini berguna bagi khalayak ramai terutama sekolah karena mungkin dapat meningkatkan kualitas SDM para siswa ataupun guru yang mengikuti pelatihan.
  12. Kami tidak mendapat ilmu baru dari kegiatan magang ini, hanya mendalami cara membuat game dengan RPG maker XP dan LMS menggunakan Moodle.
  13. Untuk menyiasati materi yang belum kami kuasai, kami akan menyarankan untuk mencarinya menggunakan Google.

No comments:

Post a Comment